Laman

Cari Blog Ini

Sabtu, 17 September 2011

WONG AWAM NYELOTEH PENDIDIKAN
Oleh : Mustofa Khoyalim

"MEMBANGUN KARAKTER BANGSA BERBASIS PENDIDIKAN ISLAM" adalah tema seminar hari ini (sabtu, 17 september 2011). tema yang sangat apik dan cocok untuk para pendidik (baik pendidik formal maupun non-formal - keluarga dan masyarakat-) khususnya umat Islam. sebelum penulis mencoretkan celotehan yang bergolak didalam "polo", sebagai manusia biasa penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya jikalau dalam penyampaian unek-unek tersebut terdapat kata-kata yang kurang sopan dan terasa mengganggu kenyamanan pembaca.


Semua ini mohon dimaklumi karena memang penulis bukanlah orang pendidikan (baca: pengajar). penulis hanyalah sekedar pecandu pendidikan. sebenarnya penulis juga terheran-heran mengapa sampai saat ini penulis masih kecanduan pendidikan, karena jika difikir-fikir pendidikan di negeri ini sepanjang penulis mengkonsumsinnya terasa kurang mengenakkan, bahkan seakan-akan tidak pernah mencapai klimaks. pendidikan kita terkesan latah dan tergesa-gesa yang mengakibatkan sering terjadi inzal yang prematur (tentu saja itu tidak mengenakkan).

setelah "dieker-eker" barulah penulis menyadari bahwa memang sesuatu yang membawa seseorang pada tingkat "kecanduan" memang pada dasarnya tidak mengenakkan. conto : minuman yang memabukkan (miras), jika dibandingkan dengan es degan rasanya jauh lebih enak es degan dari pada miras. tapi mengapa belum terdengar (setidaknya oleh penulis) ada orang yang ketagihan es degan. bahkan sebaliknya banyak khabar yang mengabarkan bahwa tidak sedikit manusia yang telah kecanduan miras (yang tidak enak tadi). itulah hidup di dunia yang tidak semua kejadian dapat dicerna dengan akal.

Dalam hal ini penulis mencoba untuk berperasangka baik (sebagaimana yang dianjurkan oleh kiyai Muhsin disela-sela membacakan kitab untuk para santrinya) terhadap ketidak enakan pendidikan yang penulis rasakan. semua itu memang diseting (weleh bahasa opo meneh kuwi) sedemikian rupa agar menciptakan ketercanduan ( bener gak ya EYD-nya, maksud penulis : membuat orang agar kecanduan). sebagai conto : dalam dua jenjang konsumsi pendidikan yang dialami penulis terdapat suatu yang menggelikan dan sekaigus rasa tidak mengenakkan tadi. yaitu suatu ketidak singkronan antara teori dan praktek. dikisahkan dalam setiap pertemuan dalam kelas yang membahas masalah bunga bank, maka seolah-olah semua siswa didoktrin untuk mengatakan bahwa bunga bank adalah haram secara mutlak. bagi siswa yang memiliki pemikiran lain dianggap "menyimpang". namun tahukah anda realita dalam kehidupan nyata, pihak akademik lebih memilih bank-bank yang menggunakan sistim bunga (yang katanya tadi haram mutlak) dari pada bank-bank yang mencoba menggunakan prinsip Islam (yang walaupun belum 100%).

Silahkan anda nilai sendiri model pendidikan diatas sebagai bahan renungan penciptaan karakter bangsa yang rabbani. karena disini penulis hannya akan mengambil segi positifnya saja. jika menurut sudut pandang penulis peraktek diatas merupakan setingan Tuhan agar dapat meningkatkan rasa keingin tahuan manusia untuk lebih dalam lagi menggali dan menggali ilmu dalam ketercanduannya. sehingga manusia yang merasa ingin tahu mengapa kebijakan yang diambil oleh pimpinan bertentangan dengan apa yang diajarkan. monggo dipon teliti.

malam semakin larut mata semakin cenut-cenut, walau masih banyak yang ingin penulis celotehkan namun apa daya penulis hanya manusia lemah yang memiliki keterbatasan. dan dalam penutup clotehan malam ini penulis senantiasa berharap semoga clotehan singkat ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang sudi membacannya dan menjadikannya sebagai amal sholeh yang dapat menyafaati kita semua kelak dihari tidak adanya pedagang pokari.
والله أعلم





Tidak ada komentar:

Posting Komentar