Laman

Cari Blog Ini

Selasa, 11 Oktober 2011

ulumu al hadits 1


ULUM AL-HADIS
    
      Kriteria hadits shahih  dan perbedaannya dengan hadits dhaif dan maudhu’
Hadits shahih adalahhadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh orang-orang yang adil dan dhabit, serta tidak syadz dan tidak cacat.

Dari definisi tersebut, maka untuk menggolongkan suatu hadits dapat dikatakan sebagai hadits shahih, setidaknya harus memenuhi beberapa kriterian sebagai berikut :
a.   Sanadnya bersambung, semenjak dari Nabi, sahabat, hingga periwayat terakhir.
b.  Periwayatnya harus orang yang adil dan dhabit. Adil artinya, periwayat setia mengamalkan agamanya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Periwayat tidak pernah bohong, apalagi pembohong. Dhabit artinya, periwayat mempunyai hafalan yang kuat, cermat dan mengetahui ada perubahan periwayatan atau tidaknya (periwayat tidak pelupa).

Peran Etika, Ilmu dan Skill dalam Peningkatan Kualitas Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS)


Peran Etika, Ilmu dan Skill
dalam Peningkatan Kualitas Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS)
Oleh : Mustofa Khoyalim
      A.    Pendahuluan
Mengawinkan etika dan bisnis bagi sebagian orang bagaikan memyandingkan seorang putri dengan pemulung (menyedihkan dan menyakitkan). Para ahli sering berkelakar, bahwa etika bisnis merupakan sebuah kontradiksi istilah karena ada pertentangan antara etika dan minat pribadi yang berorientasi pada pencarian keuntungan. Ketika ada konflik antara etika dan keuntungan, bisnis lebih memilih keuntungan daripada etika.
Disisi lain ilmu dan skill adalah jantung dan nadi dalam dunia bisnis. Banyak sekali hartawan yang menjadi “kereawan” (orang miskin) karena menafikan keduanya, begitu juga sebaliknya tidak sedikit “kereawan” yang dengan bekal ilmu dan skill dengan waktu yang relative singkat dengan mengejutkan mampu menjadi hartawan.